
Judul : Buah Kebaikan (Bagian 1)
Pengarang : Siti Rohmah W
Tokoh :
1. Pak Amrin
2. Bu Mirah
3. Fifi
4. Afa
5. Nenek Farida
6. Ferdi
7. Didi
Babak 1
Jam sudah menunjukkan pukul 6 adzan magrib sudah berkumandang, Mirah menyuruh anak-anaknya sholat lalu belajar
Bu Mirah : Bapak, Fifi, Afa ayo sarapan dahulu nanti keburu dingin lho supnya.
Fifi : Ya sebentar bu Fifi pakai sepatu dahulu.
Afa : (sambil meghampiri meja makan) Emm baunya saja sedap sekali pasti enak sekali masakan ibu.
Pak Amrin: Fifi Afa bagaimana kalian, berangkat sekolah mau bareng bapak berangkat kerja atau mau jalan kaki?
Fifi : Kita jalan kaki aja Pak.
Afa : Iya, kan jalan kaki lebih sehat.
Fifi&Afa : (mencium tangan bapak dan ibunya) Asalamu’alaikum…!
Pak Amrin&Bu Mirah : Wa’alaikumsalam.
Akhirnya Amrin berangkat kerja sedangkan Fifi dan Afa berangkat sekolah. Di tengah perjalanan Fifi dan Afa melihat seorang nenek-nenek yang kebingungan, mereka ingat nasehat orangtuanya agar selalu membantu sesama. Lalu mereka menghampiri nenek-nenek tersebut.
Fifi : Fa lihat deh. (sambil menunjuk kesuatu tempat)
Afa : Ada apa kak?
Fifi : Itu di ujung jalan ada nenek-nenek.
Afa : Oh iya kak, sepertinya sedang kebingungan.
Fifi : Fa kata ayahkan kita harus saling membantu, jadi kita kesana saja yuk.
Afa : Ayo kak ke sana mungkin nenek itu butuh bantuan.
Fifi : (dengan nada halus) Permisi nenek sedang apa kok sendirian disini?
Nenek Farida : Nenek bingung Nak, nenek ingin pulang.
Afa : Nenek ingin pulang kemana?
Nenek Farida : Nenek ingin pulang ke Wonosobo, tapi bingung mau naik bis yang mana?
Afa : (menepuk bahu Fifi) Kak bagaimana kalau sekarang kita antar nenek ke terminal saja?
Fifi : (mengangguk) Oh iya itu ide bagus. Nek bagaimana kalau kami antar ke terminal?
Nenek Farida : (tesenyum) Ow ya kalau begitu nenek mau Nak, tapi apa tidak merepotkan kalian? Kaliankan mau ke sekolah nanti bisa terlambat.
Fifi : Tidak sama sekali Nek, ini masih jam 06.25, kami akan antar Nenek dulu. Ya sudah yuk Fa kita antar Nenek ke terminal.
Afa : (sambil menuntun Nenek) Ayo.
Sesampainya di terminal Fifi dan Afa mencarikan bis untuk mengantar nenek ke Wonosobo
Afa : (sambil menunjuk bis) Kak bukannya itu bis tujuan Wonosobo?
Fifi : Oh iya, ayo Nek kesana sudah ada bis yang datang.
Nenek farida : Ya nak.
Fifi : Pak turunin Nenek di terminal Wonosobo ya.
Afa : (sambil menuntun) Ayo nek naik.
Nenek fariida : Terimakasih ya nak.
Afa , Fifi : (melambaikan tangan) Ya Nek sama-sama, hati – hati nek…!
Babak 2
Kegiatan belajarpun selesai merekapun pulang tapi pada saat perjalanan pulang tak sengaja mereka berpapasan dengan Ferdi, teman sekelas Afa yang sangat nakal. Ferdi yang saat itu pengendarai sepeda sengaja melewati comberan air kotor, sehingga air itu menyiprat ke baju Afa dan Fifi.
Ferdi : (berteriak) Awas minggir kalian!
Afa : (kaget sambil melihat bajunya) Aduh kak gimana ini
Ferdi : Makanya kalau disuruh minggir ya minggir, rasain kotorkan. (melambaikan tangan) dada Afa.
Afa : (sedikit kesal) Seharusnya kamu yang minggir, tau ada genangan malah dilewati.
Fifi : (mengusap baju) Sudah nggak usah diladenin anak kayak Ferdi gitu, nanti malah jadi tanbah ribut.
Afa : Tapi gimana dong kak baju kita kotor nih? Nanti ibu marah.
Fifi : Udah nanti biar kakak yang jelasin ke ibu .
Akhirnya Fifi dan Afa telah sampai di depan rumah, mereka melihat Bu Mirah di teras sedang menjahit baju ayah yang sobek.
Fifi & Afa : Asalamu’alaikum.
Bu Mirah : Waalaikumsalam (berdiri dari tempat duduknya). Eh tunggu! Ada apa dengan baju kalian kok kotor.
Meski baju mereka kotor karena ulah teman Afa, tapi mereka tak ingin memberi tahu pada ibunya dan mereka berusaha untuk menutupi kejadian sebenarnya.
Fifi : Emm…begini bu, tadi ada mobil lewat di depan kami dan tak sengaja menginjak kubangan air trus nyiprat deh di baju kami.
Afa : (membela kakaknya) Betul bu tapi dia sudah minta maaf.
Bu Mirah : Ya sudah, besokkan masih dipakai taruh aja baju kalian di belakang biar nanti ibu cuci.
Babak 3
Hari masih siang tapi pak Amrin sudah pulang dari tempat kerjanya , raut wajahnya menampakkan kesedihan hingga membuat Bu Mirah khawatir.
Terdengar suara ketokan pintu tok…tok…tok…
Pak Amrin : (mengetuk pintu) Assalamu’alaikum
Bu Mirah : (sambil melipat baju) Wa’alaikumsalam, lho pak kok sudah pulang.
Pak Amrin : Iya Bu, Pabrik tempat Bapak kerja mengalami kebangkrutan dan melakukan PHK besar-besaran.
Bu Mirah : (memegang bahu bapak)Yang sabar ya Pak semoga dapat pekerjaan baru yang lebih baik.
Pak Amrin : Iya Bu, Bapak akan cari pekerjaan baru. Do’akan Bapak ya biar dapat pekerjaan yang baik.
Bu Mirah : Iya Pak semoga dapat pekerjaan yang baik.
Pak Amrin : Amin… yarobalalamin. (berdiri) Bapak sholat dulu ya Bu.
Bu Mirah : iya
Fifi yang sedang berada di kamar pun keluar setelah mendengar percakapan bapak dan ibunya.
Fifi : (menatap bu Mirah penuh keheranan)Bu, Bapak kok sudah pulang?
Bu Mirah : Iya Fi Bapak diPHK karena pabrik mengalami kebangkrutan.
Fifi : Eeemm… gimana kalau besok Fifi jualan di sekolah.
Bu Mirah : Nggak usah Fi kamu belajar saja yang sungguh-sungguh.
Fifi : Ndak papa kok Bu, kan lumayan buat tamah-tambah penghasilan selama bapak belum mendapat penghasilan.
Bu Mirah : Tapi, apa kamu tidak malu? Nanti kamu diledek teman-temanmu lho.
Bu Mirah : Beneran nggak papa?
Fifi : (tersenyum) Beneran Ibu….! Besok siapin apa saja yang ingin Ibu jual nanti biar Fifi bawa ke sekolah.
Bu Mirah : Ya, biar besok Ibu siapin gorengan dan nasi gorengnya ya!
Fifi : Iya Bu.
Klik di sini uuntuk menuju bagian selanjutnya...